Di dalam kehidupan dunia ini, kita dihadapkan pada kenyataan “ Dualisme “ pengetahuan dasar tentang apapun. Misalnya ada LAKI-LAKI, ada PEREMPUAN, atau kalau dalam filosofi China dikenal dengan Yin dan Yang. Hidup ini memang berpasang-pasangan, dari pola berpasang-pasang inilah kita bisa tahu sesuatu melalui sesuatu yang lain:
1. Kita mengerti PANAS, karena kita punya pengalaman tentang DINGIN.
2. Kita merasakan sesuatu yang BAIK, karena kita pernah merasakan JAHAT.
3. Kita merasa KAYA karena kita pernah mengalami MISKIN
4. Kita merasakan SAKIT, karena kita pernah SEHAT.
5. Kita tau tentang GELAP, karena kita pernah tau TERANG.
6. Kita bisa tau yang KERAS, karena kita pernah merasakan yang LUNAK.
7. Dan seterus nya dan seterusnya.
Kita bisa tahu bahwa wanita itu CANTIK, dikarenakan mata kita sebagai indera penglihatan pernah melihat yang JELEK. Ada yang disebut KURUS karena ada yang GENDUT. Begitulah kira-kira pengetahuan dasar yang dimiliki manusia. Selalu ada LAWAN KATA-nya.
Nah, berdasarkan informasi di atas, maka ada pertanyaan yang cukup menarik untuk di telaah: Kita semua ini HIDUP ataukah MATI ?. Karena PANCA INDERA kita sejujurnya tidak pernah mengalami kedua-duanya. Maka agak sulit bila dikatakan sekarang ini kita HIDUP. Sebab kita belum membuktikan sendiri bagaimana MATI itu sebenarnya. Sayyidina Ali sendiri bahkan mengatakan bahwa kita di dunia ini sebenarnya adalah sedang mati dan saat kematian kita nanti justru itulah awal hidup kita. Ungkapan ini banyak dianut oleh para sufi. Ini menunjukkan bahwa betapa yang namanya kehidupan dan kematian adalah sebuah misteri yang hingga kini belum bisa kita kuak sesungguhnya.
Kalaupun kita menunjuk mayat yang sedang tergeletak, itu bukanlah bukti bahwa kita merasakan KEMATIAN. Kita hanya menyaksikan apa yang disebut “ kematian orang lain “ dan bukan kematian kita sendiri. Dan sebagai manusia yang kritis, kematian orang lain bukanlah bukti bahwa kita pernah merasakan apa yang di sebut dengan KEMATIAN.
Peristiwa yang menunjukkan bahwa ini HIDUP atau ini MATI hanya bisa dibuktikan saat kita mengalami sendiri KEMATIAN itu. Jangan-jangan kita cuma GR kalau kita ini HIDUP. Jangan-jangan kita sedang mengalami KEMATIAN tapi merasa HIDUP.
Ada baiknya kita renungkan baik baik QS. A’raaf (7);25 “Katakanlah : di BUMI itulah kalian HIDUP, dan di BUMI itu kalian MATI dan di BUMI itu pula kalian akan di BANGKITKAN.”
Saya kok yakin kita ini pernah berkali-kali HIDUP dan berkali-kali DIBANGKITKAN dari KEMATIAN. Karena hanya dengan proses itu sesungguhnya kita mengalami segala macam jenis kehidupan dan pada akhirnya tanpa kita sadari sesungguhnya kita sudah mendapatkan KEADILAN TUHAN.
Anda BOLEH PERCAYA BOLEH TIDAK dengan pendapat saya tersebut, asal jangan mulai membahas sesuatu yang di sebut MAKHLUK dan sesuatu yang di sebut KHALIQ.