Digna, aku bukan yang melepasmu. Kaulah yang sejatinya kehilangan aku. Bila nanti kau bosan mencari pengganti yang tak kunjung kuat menghadapi perangai kerasmu, sifat tidak kunjung puasmu, kenakalanmu, ego tinggimu, serta keras kepala yang kau miliki itu; maaf, aku sudah lama pergi.




rawat mereka di rumah-rumah puisi,
berjaga hingga kelak senja menutup hidup.

layaknya syuhada;
kau akan kukenang dan kusebut dalam tiap do’a.

pun terbahak.
Setiapkali kusebut namamu dalam doa;
memintakan takdir yang tak pernah Ia tuliskan.

Aku seperti terombang-ambing di atas perahu. Tanpamu, lantai kamarku itu lautan.

Itulah mengapa kau kulepaskan.
Dengan adanya kamu aku takkan pernah bangun.
Bersama kamu, hidupku takkan pernah senyata ini.
(23 Maret 2011 s/d 23 Maret 2099)
