Pernah dengar lagu Joan Osborne yang ber judul “What if God was one of us“ ? Dalam sebuah lirik lagunya itu Osborne menanyakan secara mendalam tentang keberadaan Tuhan:
If God had a name, what would it be
jika ALLAH punya nama, gimana ya?
And would you call it to his face
Apakah kamu akan memanggil nama nya di depan wajahNya ?
If you were faced with him in all his glory
Jika kamu berhadapan dengan Dia dan segala kemulianNya.
What would you ask if you had just one question.
Apa yang kamu Tanya jika kamu Cuma punya satu pertanyaan
And yeah yeah God is great yeah yeah God is good
yeah yeah yeah yeah yeah.
Ya..ya..ya…ALLAHUAKBAR
What if God was one of us . ?
Apa jadinya jika ALLAH adalah seseorang diantara kita ?
Just a slob like one of us
Just a stranger on the bus
Trying to make his way home
If God had a face what would it look like
And would you want to see
If seeing meant that you would have to believe
In things like heaven and in jesus and the saints and all the prophets
And yeah yeah god is great yeah yeah god is good
yeah yeah yeah yeah yeah
What if God was one of us
Just a slob like one of us
Just a stranger on the bus
Trying to make his way home
He’s trying to make his way home
Back up to heaven all alone
Nobody calling on the phone
Except for the pope maybe in rome
Ini adalah lagu dari artis Amerika Serikat yang menurut saya adalah lagu yang sangat dalam rasa spiritualnya. Selain menggugah perasaan juga mengusik kemapanan pemikiran sang penulis lagu. Lagu semacam inilah yang bisa menumbuhkan pencerahan pada otak otak yang jarang di asah. Mungkinkah Tuhan menjelma jadi manusia?. Menurut saya, ”Apa sih yang tidak mungkin bagi Tuhan?”. Justru sebaliknya apabila kita menjawab “tidak mungkin!“ bukankah itu malah justru meremehkan kebesaran ALLAH yang sering kita sebut dan ucapkan “ALLAHU AKBAR!“.
